Jumat, 28 April 2017

HARI BUMI (22 MARET 2017)

Hey what's up ~~
Gimana weekend kemaren ? Sesuai harapan kah ? Ternikmati ngga ? Seru ? Zaman sekarang ini kita harus pintar-pintar lah ya menentukan tempat untuk habisin waktu bareng sahabat atau pun keluarga. Itu wajib cuy sekarang ini. Peduli sedikit lah sama organ tubuh kita yang mulai hari senin sampai sabtu dipaksa mikir di kantor mungkin, belum lagi yang dipaksa kerja di bawah terik matahari. Refreshing itu perlu cuy, badan kita perlu di bawa segar lagi, mata kita wajib melihat tumbuhan, pohon, dan sekeliling nya hijau agar sehat dan seimbang. Jangan dipaksa untuk kerja terus, nanti yang namanya penyakit semakin mudah masuk ke tubuh kita. Kalau ngga kita yang peduli ke tubuh kita, siapa lagi cuy ??

Ngomongin weekend, yahh saya mau berbagi sedikit tentang weekend saya kemaren. Ke aek sabaon nya ngga jadi cuy, putar haluan ke, kemana yaa wkwk... Ke Danau Tasik ! Yess Camping bersama KPA se-Tabagsel (Komunitas Pecinta Alam) se-Tapanuli Bagian Selatan. Ajib ngaa itu. Tapi, kenapa tiba-tiba camping ? Ceritanya gini, Nah jadi tanggal 22 maret kemaren itu di peringati sebagai 'Hari Bumi' sedunia. Jadi para KPA membuat kegiatan di padangsidimpuan, kegiatan pertama yaitu pawai keliling alun-alun kota Padangsidimpuan. Sekaligus mengeluarkan aspirasi dan keresahan kami, kita khususnya masyarakat kota Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan atas alam kita yg semakin kesini semakin tak terurus. Penebangan liar, perburuan hewan langka (dilindungi) Dll masih terus merajalela dan tidak ada hentinya. Akhirnya alam pun marah menyebabkan banjir bandang yg dirasakan sendiri di padangsidimpuan beberapa bulan yang lalu. Itulah salah satu orasi yang kami tekankan pada saat pawai keliling alun-alun kota Padangsidimpuan.

Pada kegiatan berikutnya saya dan beberapa KPA lainnya membagikan puluhan bibit kepada masyarakat/pengendara di depan Pos Kota Padangsidimpuan. Ada yg menerima, ada yang cuek, ada yang antusias dan segala macam reaksi. Intinya selagi kita berusaha dan menjelaskan pentingnya menanam pohon dan menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan, kita sudah berusaha menyelamatkan bumi ini. Duh, bijak ngga sih ? Wkwkwk
Begitulah awal cerita nya teman-teman. Walaupun jumlah kami ngga banyak dan dibilang ngga sedikit juga, tapi insyaallah niat baik kami membuahkan hasil, ngga sekarang tapi nanti :))





Pukul 16.00 wib kegiatan pawai dan bagi-bagi bibit pun selesai. Kami kembali ke 'tanggal', ini nama lokasi perkumpulan kami biasa, jadi jangan heran gitu ya. Orang padangsidimpuan pasti tau lokasi ini dimana. Nah setelah sampai di tanggal, kami kembali musyawarah untuk acara puncak, ini yg saya tunggu-tunggu. Jam keberangkatan menuju Danau Tasik yg akan dijadikan lokasi Makrab (Malam Keakraban)/Camping seluruh lembaga yang ikut berpartisipasi dalam Forum Hari Bumi yg di gawangi oleh KPA Mata Alam. Jadi buat kalian yang ngga tau, lokasi Danau Tasik itu berada di Desa Simardona, Kabupaten Padang Lawas Utara jelasnya di Sumatera Utara. Kalau dari Padangsidimpuan memakan waktu kurang lebih 2 jam untuk sampai langsung ke Danau Tasik, kalau memang ngga ada berhenti atau terus jalan ya. Setelah rampung bulatlah kesepakatan bahwa jam keberangkatan pukul 20.00 wib. Kami sekitar 20 orang yang tergabung dalam beberapa lembaga, saya sendiri dari Soyo Adventure dan Explore Tabagsel, ada juga dari KPA Mata Alam sebagai pelopor kegiatan, Gempa Teknik UGN, Rata Bumi, Telapak Tapanuli, dll. Kebanyakan dari kami memakai sepeda motor menuju Danau Tasik, dan beberapa orang memakai mobil. Singkat cerita, pukul 23.00 wib kami sampai di desa Simardona. "Kok lama bang nyampenya ?". Iya, kita nya kebanyakan berhenti untuk beli beberapa keperluan logistik yang kurang sekaligus bercanda gurau. Nah kembali ke desa simardona, buat kalian yang ingin ke danau tasik ini sebelumnya lebih baik meminta izin dulu kepada kepala desa/warga desa. Apalagi yg ingin bermalam (camping) alangkah baiknya agar permisi dulu seperti yang kami lakukan. Setelah proses izin selesai kami kembali melanjutkan perjalanan menuju spot utama, perjalanan memakan waktu kurang lebih 30 menit dari desa simardona menuju danau tasik.

Alhamdulillah pukul 23.30 wib kami semua sampai di bibir danau tasik dan langsung bergegas mendirikan tenda. Agar bisa istirahat dan memasak menu makan malam. Alhasil 4 tenda terpasang dengan ukuran yang berbeda. Ada untuk 10 orang, 5 orang, 2 orang dsb. Setelah semua tenda berdiri kokoh pada tempatnya, Bang Adi, selaku ketua koordinator acara memberikan instruksi kepada semua lembaga agar membagi tugas untuk menyiapkan makan malam. Ada yang mencari kayu bakar, ada yang mengambil air bersih dan ada yang memasak. Nah karena kemajuan zaman, kami memasak tidak memakai kayu bakar lagi, melainkan memakai kompor portable, atau kompor kecil itu loh yang bisa di bawa-bawa yang memakai gas botol gitu. Kayu bakar kami jadikan penerang dan penghangat. Nah kurang lebih satu jam, proses masak memasak pun selesai. Waktunya makann yamiiieee 😄
Btw, kalian mau tau kami masak apa ? :D
Pada malam itu masak mie instan aja sih 😂 .... Karena yang lain udah pada capek, dan ngga kepikiran buat makan. Jadi masak yang cepat dan praktis, jadilah mie instan. Tapi saya sendiri sih lapar nya bukan main malam itu, hehehe ...




Kira-kira beginilah penampakan pada saat memasak. Nikmat, bahagia, dengan alunan melodi gitar menyempurnakan malam itu bersama mereka. Setelah semua siap makan, saya mengambil beberapa batang rokok dan secangkir kopi dan menikmati itu di atas sebuah atap mobil dengan pandangan langit cerah penuh gemerlip bintang. Serasa jadi vino g bastian deh, tau kan filmnya itu ? Wkwkw, oke lupakan. Jadi, setiap camping, favorit saya sehabis makan malam yah melihat langit malam dan bintang-bintang indah ini cuy, menurut saya ini pemandangan indah yg sangat berharga, kenapa indah ? Bayangin aja, ditepi danau, di atas atap mobil, ditemani secangkir kopi, dengan alunan melodi gitar, dan dari sudut manapun melihat pastilah tertuju dengan bintang yg kerlap kerlip. Subhanallah...
Taulah kalau udah sendiri, pasti angan-angan pun ikut melayang, akhirnya tercipta sebuah puisi, tapi itu dijadiin caption di IG aja deh kayanya :D

Akhirnya waktu pun terus berlalu, satu demi satu teman-teman yg lain mulai memasuki tenda, waktu menunjukkan pukul 03.00 wib dinihari, sedangkan mata saya masih segar cuy. Saya pun kembali bergabung dengan beberapa teman yg sedang memainkan gitar nya sambil bernyanyi. Tak terasa pukul 05.00 pagi, mata pun tak tertahan, akhirnya saya masuk tenda dan memanjakan mata hingga pukul 08.00 pagi, terdengar suara teman-teman sedang menyiapkan sarapan pagi. Ah bau nya nikmat, saya bergegas keluar dari tenda dan menatap keluar, aaahhh pagi itu pun tak kalah indah dari malam hari, mata ini disambut dengan biru nya langit, lukisanmu sungguh indah ya robb. Dan indahnya danau tasik di kelilingi pepohonan, syahdu sekali. Kalian mau lihat ? Nih, keindahan itu harus dibagi ...



Ini momen yang selalu dirindukan, makan bersama gais.

Sedikit sama dirasa, banyak yah.. dinikmati bersama juga :D
Setelah semua siap makan akhirnya satu persatu menuju danau untuk memanjakan badan setelah seminggu ini bekerja keras persiapan untuk semuanya. Rasanya nikmat tiada tara gais. Buat kalian ngga usah khawatir, insyaallah danau ini aman kok selagi mempunyai tujuan yang baik dan ngga macam-macam. Ngerti kan !
Kalau dari kalian ada yang ngga bisa berenang ya jangan sampe ke tengah, di pinggiran juga bisa kok. Dan ngga dalam-dalam amat. Oiya, di danau tasik ini kalau kita beruntung bakal ketemu sama rakit atau perahu yg tersusun dari bambu gais. Ini adalah alat untuk para warga desa mencari ikan pada malam hari di tengah danau. Jadi kalian bisa menikmati rakit ini sampai ke tengah danau dengan teman-teman. Aaahh nikmatttt :D




Kurang lebih 3 jam kami menghabiskan waktu tengah di danau, setelah itu kami beranjak ke darat untuk bersiap packing pulang kembali ke padangsidimpuan. Kami pun melipat tenda masing-masing. Waktu menunjukkan pukul 13.00 siang. Semua tenda dan barang-barang sudah beres, tapi masih ada yang kelupaan, yapp sesi foto belum ternyata. Dan kembali, hinga 1 jam lebih kami berfoto ria :D
Jadilah ini ....




Oiya, penanamam bibit juga kami lakukan gais, kami menanamnya dijalan sekitar desa simardona. Sekitar 10 bibit tersisa kami tanam sekalian jalan pulang.
Dan akhirnya Forum Hari Bumi selesai dengan Sempurna. Alhamdulillah . Semoga apa yg telah kami lakukan setidaknya memberikan efek walaupun sedikit tetapi bermanfaat untuk diri kami pribadi dan bumi pertiwi ini. Ayo gais jaga lingkungan sekitar, dimulai dari hal kecil seperti jangan membuang sampah sembarangan, rutin membersihkan pekarangan rumah dll. Mari lebi peduli kepada bumi ini :))
SELAMAT HARI BUMI.
#SAVEEARTH

Rabu, 19 April 2017

Kopi Aek Sabaon Juaraa !!!

Waazzaapp gais !
Gimana aktivitas nya untuk minggu ini ? Banyak lembur nya ? Deadline ngga siap-siap ? Skripsi masih ngambang ?
Doi masih setia tapi kan ? Masih terus kasih semangat kan ? Kalau masih ya alhamdulillah, atau udah renggang ? Mungkin cobaan lagi datang ke kita gais.

Tapi saya lagi ngga pengen bahas asmara disini, melainkan tempat yang bisa kalian datangi weekend ini untuk sekedar membuat pikiran kembali fresh. Udah kepikiran mau habisin waktu kemana weekend ini ?
Kalau udah, mungkin tempat yang saya kasih ini bisa jadi pertimbangan. Kalau memang belum yah bisa di datangi dulu gais. Manatau betah :))

Desa Aek Sabaon, Marancar, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara
Biasa aja ya ? Mungkin ekspektasi kalian udah ke mana-mana kali ya. Iya emang biasa aja keliatan nya, tapi kalau saya pribadi ini tempat yang bisa memberikan berjuta pengetahuan dan pengalaman dan spesialnya lagi sambil menikmati secangkir Kopi. Yup, ini adalah kebun kopi yang berada di Desa Aek Sabaon, kecamatan marancar, kabupaten tapanuli selatan. Nah buat kalian pecinta, penikmat kopi bisa langsung datang ke tempat ini saya kasih saran. Tyyana Coffee Aek Sabaon lebih tepatnya. Kalian bisa bertemu dengan petani nya langsung dan bercerita mengenai Kopi Aek Sabaon dsb.

Kebun Kopi Aek Sabaon, Marancar, Tapanuli Selatan

Jangan khawatir buat kalian yang ngga suka kopi, kalian bisa menikmati pemandangan dengan udara segar. Kalau beruntung kalian juga bisa melihat embun dengan samar-samar yang turun langsung bahkan bisa menutupi jalanan. Indah bukan ? Untuk saya pribadi itu sangat memanjakan mata dan hati, lelah dengan suasana ramai di perkotaan, hiruk pikuk kendaraan rasanya terbayar dengan melihat dan menikmati secangkir Kopi khas aek sabaon.

Jarak tempuh untuk dapat sampai ke desa aek sabaon ini kurang lebih sekitar 60 menit kalau kita berangkat dari kota padangsidimpuan baik itu naik motor atau mobil. Tetapi saya lebih sering menuju ke desa ini menaiki motor agar lebih bisa menikmati pemandangan sekitarnya, sekaligus buat kalian yang suka mengabadikan momen atau sekedar selfie disini banyak pemandangan yang lumayan aduhai..

Denny Sumargo dan Widika Sidmore menanyakan langsung proses pembuatan kopi dan mencicipi kopi yang sudah di olah secara manual.

Flashback sedikit ke belakang nih, baru-baru ini shooting acara My Trip My Adventure di Trans Tv (MTMA). Kita bawa mereka kesini juga dan alhamdulillah team dari MTMA puas atas tempat ini :))
Dan bawa bekal kopi masing-masing selesai shooting 😂 ... Nah jadi untuk kalian yang pengen datang ke Kopi Aek Sabaon ini bisa langsung datang aja dan cari yang bernama 'Udak Harahap'. Pemilik tempat ini ramah sekali gais, kalian mau nanya apapun tentang kopi terutama pasti akan beliau jelaskan. Buat kalian yang ingin merasakan langsung mulai dari memetik, sampai mengolah nya secara manual dan sampai menjadi bubuk dan siap di disajikan bisa kalian nikmati langsung proses nya gais.

Proses penumbukan biji kopi masih secara manual

Udak Harahap (Jaket Biru)

Kopi siap di nikmati

Minum kopi itu enaknya bareng temen-temen gais, makin rame makin seru

Agar lebih nikmat, kopi bisa diseduh di batok kelapa gais, batok kelapa yang udah di bersihin seperti bentuk gelas. Kalian juga bisa memilih mau menambah gula merah (aren) atau gula putih/gula pasir. Kalian bisa bayangin lah gimana nikmat nya ngopi di tempat pembuatan nya langsung apalagi membuat nya kita sendiri. Sampe sekarang kalau ada waktu saya selalu rutin mengunjungi udak harahap di hari libur. Biasanya saya datang mulai dari siang hingga malam. Oh iya, buat kalian yang udah ada rencana mau kesini agar membawa bekal masing-masing ya, karena mau membeli makanan dll cukup jauh dari tempat ini. Kalau saya biasanya bawa nasi sendiri dari rumah dan cemilan-cemilan supaya kombur (cerita/ngobrol) nya makin asyik :D

Oke gais, kayanya untuk minggu ini saya akan kembali kesana, jadi buat kalian yang mau kesana semoga kita ketemu :D .... Sampe disini dulu ya gais, tungguin tempat-tempat berikutnya yang akan saya bahas disini.
Tarimokasih :)

Selasa, 18 April 2017

Tak Kenal Maka Tak Sayang

T.K.M.T.S


Wazzaapp :)
Seperti kata bijak klasik yg selalu kita dengar atau kita ucapkan kepada orang baru  memperkenalkan diri sendiri, Tak Kenal Maka Tak Sayang, yah begitulah kira-kira. Mau sayang yah harus kenal dulu, hehe..


Singkat aja nih, Akbar Nisfu Pane. Itu lengkap nama saya yang di buat dengan hasil musyawarah mufakat antara keluarga dari ayah dan mama saya semenjak terlahir di muka bumi ini 24 tahun silam. Anak kedua dari tiga bersaudara dijepit oleh abang dan adik perempuan. Alhamdulillah keluarga masih komplit dan berpijak di Bumi Dalihan Natolu, Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

Buat kalian yang seumuran dengan saya pasti ngerti rutinitas anak kuliahan seperti saya ini apa setiap harinya, selalu bersahabat dengan laptop, kertas, dan hal-hal membosankan itu. Saya juga hobby keliling atau bahasa gampang nya sekarang yaitu ngetrip. Belum paham juga ? Saya sering datangin seperti hutan, hutan yang ada air terjun nya, sungai, gunung, danau, dsb. Intinya asalkan yang berkaitan dengan alam hijau saya sangat menyukainya. Dengan itu saya bisa merasa bahagia dan tenang, sebenarnya masih ada beberapa kepuasan batin sendiri mengunjungi tempat-tempat seperti itu. Oh iya, saya sendiri punya vespa type PX 150 bagi yg ngerti pasti tau lah, saya sayang banget sama vespa, kayanya ruh saya sebagian ada di vespa itu hehe, dan tergabung di komunitas Piaggio Scooter Padangsidimpuan, yah perkumpulan pecinta vespa gitu. Kapan-kapan saya tulis juga deh. Dan saya fans dari club sepak bola inggris siapa lagi kalo ngga Manchester United, yeah I'M United !. Ada komunitas nya juga, namanya United Indonesia Padangsidimpuan. Salah satu chapter dari beberapa chapter di seluruh Tanah Air ini.
Mungkin itu sebagian dari perjalanan hidup saya yg hampir seperampat abad ini.

Blog ini sengaja saya buat untuk berbagi kebahagiaan dan informasi mengenai tempat wisata di indonesia mungkin saya lebih mengulas di Tapanuli Bagian Selatan (TaBagSel), pengalaman pribadi, aahh banyak lah yg ingin saya tuangkan.
Semoga bermanfaat dan saling menambah pengetahuan tentang tempat atau lokasi-lokasi tertentu yang bisa di datangi hitung-hitung membuang penat di kepala setelah mengunjungi tempat tersebut, atau bisa menambah refrensi dari cerita saya nanti.

Jadi perkenalan nya cukup sampai disitu aja, harapan saya sendiri semoga blog ini tidak untuk saya tapi berguna untuk kalian yang membacanya.
Tungguin cerita perdana saya disini 🙏

Sebuah jawaban ?

Marhaban ya Ramadhan. Mungkin telat ngucapin, tapi ngga ada salahnya saya pribadi  meminta maaf kepada teman-teman yg membaca tulisan s...